Selasa, 15 November 2011

Budayakan Membaca

Budayakan Membaca


Buku itu gudangnya ilmu. Semua informasi ada pada buku. Biarpun sekarang sudah canggih untuk mencari sesuatu dengan internet tapi pada dasarnya semua itu berasal dari buku juga. Sekarang jika anda ingin membaca buku jalannya sudah mudah. Sekarang sudah perpustakaan berjalan. Perpustakaan di setiap sekolah atau kampus juga sudah menyediakan. Akan tetapi tetap saja melangkahkan kaki ke perpustakaan sangatlah berat.
Sebenarnya manfaat membaca sangat bermanfaat misalnya dengan banyak membaca kita dapat menambah pengetahuan kita. Sebaiknya membaca sangat penting bagi kalangan pelajar untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih luas lagi. Tapi kalau di lihat-lihat anak jaman sekarang malas sekali untuk membaca, sehingga pengetahuannya bisa di bilang belum cukup luas.
Dan saya berharap budaya membaca dapat diterapkan bagi semua kalangan, supaya cara pikir kita lebih bisa efektif dan efisien lagi.

Fotokopi yang Ramah Lingkungan



Fotokopi yang Ramah Lingkungan
Mesin fotocopy sebenarnya sangat bermanfaat bagi kalangan pelajar dan mahasiswa. Karena mesin tersebut berguna untuk memperbanyak data, dengan biaya yang cukup murah, bila di bandingkan dengan cara mengprint. Dengan cara mengprint sangat membutuhkan biaya yang cukup besar.
Saat ini juga sudah mulai muncul mesin fotokopi yang ramah lingkungan, para pengusaha di bidang fotokopi seharusnya sudah mulai menggunakan mesin fotokopi yang ramah lingkungan ini. Dimana mesin fotokopi yang ramah lingkungan ini dapat menghapus tulisan yang ada di kertas dan dapat digunakan kembali nantinya, tentu saja kita dapat menghemat kertas dan sangat ramah lingkungan. Mesin fotokopi ini menggunakan tinta (toner) khusus, dimana bila terkena panas, cetakan di kertas akan hilang tanpa bekas. Kertas itu dapat kita gunakan hingga 5x, bayangkan sangat hemat bukan? Selain itu juga mesin fotokopi yang ramah lingkungan ini sangat hemat energi. Walaupun harganya sedikit lebih mahal dari mesin fotokopi biasa, namun apabila Anda peduli lingkungan, tentunya hal itu tidak menjadi masalah, karena manfaat dan kegunaannya juga sangat menguntungkan.

Sumber :
http://sandracelly.blogspot.com/2011/11/fotokopi-yang-ramah-lingkungan.html

Ketika Berwirausaha harus Menjadi Pilihanku



Ketika Berwirausaha Harus Menjadi Pilihanku
Berwirausaha atau berbisnis itu tidak harus di mulai ketika kita dewasa, pada saat muda juga kita bisa berbisnis dan berwirausaha. Karena sukses itu adalah hak semua orang, oleh karena itu jika kita sudah mulai berwirausaha ketika masih muda justru itu sangat bagus, karena kita dapat belajar berbagai pengalaman untuk nantinya dijadikan bekal agar bisa mencapai tingkat kesuksesan.
Berwirausaha adalah jalan lain untuk melanjutkan hidup anda daripada anda mengharapkan sebuah pekerjaan yang tak kunjung datang. Berwirausaha tidaklah salah dan tidaklah sulit. Setiap orang pasti mempunyai mimpi. Bagaimana kalau mimpi anda tersebut anda salurkan menjadi sebuah wirausaha untuk anda? Mimpi tidak akan pernah habisnya. Setiap orang pasti mempunyai bakat yang kreatif inovatif. Kreasikanlah semua itu. Wujudkanlah mimpi anda menjadi sebuah peluang usaha untuk anda. Dengan melakukan ini semua anda sama saja sudah membuat sebuah lapangan pekerjaan baru untuk orang-orang yang belum mempunyai pekerjaan, anda membantu mereka dalam hal ini. Berwirausaha dengan tekad yang bulat akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Bahkan dapat melebihi gaji UMR di sebuah perusahaan. Akan tetapi janganlah anda setengah hati melakukan ini semua karena semuanya hanya akan sia-sia nantinya. Semoga wirausaha anda ini semakin maju dan berkembang.

USUL


B. Usul
1. Pengertian Usul
Yang dimaksud dengan usul atau proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan. Penyusunan suatu proposal dengan pengertian pertama yang dikemukakan diatas dewasa ini sudah merupakan suatu kegiatan tersendiri dalam dunia usaha. Oleh sebab itu diajukan tawaran kepada umum untuk melaksanakan tugas tersebut. Dalam hal ini semua yang berminat akan menyampaikan usul mereka kepada instansi tadi dengan rencana yang terperinci bagaimana mereka menyelesaikan pekerjaan itu. Usul atau proposal dalam arti kedua sudah lama dikenal. Dalam kegiatan-kegiatan kenegaraan DPR dapat menyampaikan usul-usul kepada pemerintah mengenai sesuatu hal.
2. Sifat dan Jenis Usul
Bila semua tulisan lain dibuat berdasarkan bahan-bahan yang sudah tesedia atau sesuatu yang sudah terjadi, sebaliknya usul dibuat berdasarkan sesuatu yang belum ada. Walaupun barang yang diusulkan itu belum ada, penulis usul harus merangkaikannya sedemikian rupa sehingga dapat meyakinkan penerima usul. Penerima usul harus betul-betul diyakinkna bahwa penulis usul, entah perseorangan ataupun organisasi, akan sanggup melaksanakan pekerjaan yang direncanakan dan diusulkannya. Usul lain yang lebih sering dijumpai adalah perencanaan. Untuk pembangunan, gedung, proyek-proyek, sering diajukan pula penwaran untuk melakukan pekerjaan tersebut. Orang-orang yang khususnya bekerja dalam menjual jasa-jasa, berusaha memenangkan penawaran itu dengan memasukkan usul-usul yang diuraikan secara jelas dan terperinci mengenai semua aspek yang diperlukan.
3. Usul Non-formal
Usul-usul yang bersifat non-formal bentuknya beraneka ragam, tergantung dari penulis, atau kesepakatan antara penulis dan penerima usul. Kadang-kadang usul non-formal disampaikan juga dalam bentuk memorandum atau surat. Bentuk yang non-formal ini bukan hanya dipakai sebagai latihan bagi mahasiswa, tetapi dipergunakan juga dalam dunia usaha. Terlepas dari bentuk mana yang dipergunakan, sebuah usul non-formal, selalu harus mengandung hal-hal berikut :
a. Masalah
b. Saran Pemecahan
c. Permohonan
4. Usul Formal
Seperti halnya dengan semua tulisan formal yang lain, usul formal pun harus memenuhi persyaratan tertentu. Sekurang-kurangnya ada 3 bagian utama, yaitu bagian pelengkap pendahuluan, isi usul, dan bagian pelengkap penutup. Yang palin penting adalah tidak memaksakan suatu pola untuk bermacam-macam usul yang isi dan sifatnya berlainan.


4.1 Bagian Pelengkap Pendahuluan
Beberapa bagian yang mutlak perlu dimasukkan dalam bagian pelengkap pendahuluan ialah :
a. Surat Pengantar atau Memorandum Pengantar
b. Sampul dan Halaman Judul
c. Ikhtisar atau Abstrak
d. Daftar Isi
e. Penegasan Permohonan
4.2 Isi Usul
Isi usul merupakan uraian yang terperinci dari pekerjaan atau tugas yang akan dilakukan. Masalah-masalah yang akan dikerjakan itu berbeda-beda sifatnya, disamping itu situasinya pun tidak sama bahkan pekerjaan-pekerjaan yang dianggap sejenis. Oleh sebab itu pemerincian isi sebuah usul tidak perlu seragam. Namun demikian beberapa topik dibawah ini selalu akan dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam isi sebuah usul.
a. Pembatasan Masalah
b. Latar Belakang
c. Luas – Lingkup
d. Metodologi
e. Fasilitas
f. Personalia
g. Keuntungan dan Kerugian
h. Lama Waktu
i. Biaya
j. Laporan
4.3 Bagian Pelengkap Penutup
Bagian ini sama dengan laporan dan tulisan formal yang lain, berisi bahan kepustakaan, lampiran-lampiran gambar, tabel, dan sebagainya yang dipergunakan dalam usul itu.

Sumber : Gorys Keraf. 1994. Komposisi. NTT : Nusa Indah

LAPORAN

1. Pengertian Laporan
Laporan merupakan unsur yang sangat penting, terutama dalam menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan. Seringkali karena luasnya organisasi, pimpinan tidak dapatmenguasai keadaan secara terperinci mengenai semua hal-ihwal yang terjadi pada tingkat bawah dari organisasi yang dipimpinnya. Tetapi dengan bantuan laporan pimpinan atas dapat mengetahui secara terus-menerus apa yang terjadi setiap hari pada unit-unit yang paling bawah. Dengan mempertimbangkan bahan-bahan yang disampaikan melalui laporan-laporan, akhirnya sebagai pimpinan ia dapat mengambil kebijaksanaan-kebijaksanaan yang tepat dan cepat. Sebagai pegangan mengenai pengertian laporan, kita dapat mengatakan bahwa laporan adalah suatu cara komunikasi di mana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggungjawab yang dibebankan kepadanya. Karena laporan yang dimaksud sering mengambil bentuk tertulis, maka dapat pula dikatakan bahwa laporan merupakan suatu macam dokumen yang menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselidiki, dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran dan tindakan yang akan diambil.

2. Dasar-dasar Laporan
Sebuah laporan bertolak dari beberapa dasar, yaitu: orang yang memberi laporan, pihak yang menerima laporan dan sifat dan tujuan umum laporan.
a. Pemberi Laporan
b. Penerima Laporan
c. Tujuan Laporan

3. Sifat Laporan
Hasil yang diharapkan dapat berujud perbaikan, perubahan, bantuan, perkembangan, penegasan sikap, pengambilan keputusan, sejalan dengan tujuan laporan itu. Hasil yang diharapkan itu hanya mungkin dicapai bila sifat laporan itu baik. Laporan yang baik itu harus ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas. Bahasa yang baik dan jelas itu dapat menimbulkan pengertian yang tepat, bukan kesan atau sugesti. Disamping sifat-sifat seperti disebutkan diatas, sebuah laporan harus pula mengandung sifat-sifat berikut. Laporan itu harus mengandung imajinasi. Pengertian imajinasi di sini meliputi masalah : pelapor harus tahu secara tepat siapa yang akan menerima laporan itu. Laporan yang dibuat harus sempurna dan komplit, yang berarti tidak boleh ada hal-hal yang diabaikan bila hal-hal itu diperlukan untuk memperkuat kesimpulan dalam laporan itu. Laporan yang baik juga tidak boleh memasukka hal-hal yang menyimpang, yang mengandung prasangka atau memihak. Laporan juga harus disajikan secara menarik. Seperti hal seorang yang ingin memiliki sesuatu barang, bukan karena barangnya itu yang menarik tetapi hasil yang akan diperoleh dari barang yang diinginkannya itu.

4. Macam-macam Laporan
Telah disinggung diatas bahwa ada laporan umum yang dibuat untuk kepentingan dunia usaha, dan ada pula laporan yang dibuat untuk kepentingan pendidikan. Laporan-laporan umum dapat dibagi sesuai dengan bentuk dan maksudnya :
a. Laporan berbentuk Formulir Isian
b. Laporan berbentuk Surat
c. Laporan berbentuk Memorandum
d. Laporan Perkembangan dan Laporan Keadaan
e. Laporan Berkala
f. Laporan Laboratoris
g. Laporan Formal dan Semi-formal
5. Struktur Laporan Formal
Struktur laporan, seperti juga karangan lainnya yang berbentuk buku harus meliputi unsur-unsur berikut. Unsur-unsur tersebut dapat disusun menurut kedua variasi berikut :
a. Halaman Judul
b. Surat Penyerahan
c. Daftar Isi
d. Ikhtisar dan Abstrak
e. Pendahuluan
f. Isi Laporan
g. Kesimpulan dan Saran

6. Bahasa Sebuah Laporan
Bahasa yang digunakan dalam sebuah laporan formal haruslah bahasa yang baik, jelas dan teratur. Yang dimaksud dengan bahasa yang baik tidak perlu berarti bahwa laporan itu harus mempergunakan gaya bahasa yang penuh hiasan. Tetapi sekurang-kurangnya dari segi sintaktis bahasanya teratur, jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata yang lain, antara satu kalimat dengan kalimat yang lain.

7. Laporan Buku
Laporan buku sebenarnya bertujuan untuk mendorong mahasiswa membaca buku-buku yang diwajibkan atau yang dianjurkan, serta meningkatkan kemampuan mereka memahami isi buku-buku tersebut. Untuk memahami buku tersebut maka semua prosedur yang perlu untuk meningkatkan sebuah karangan diterapkan pula dalam laporan buku. Laporan buku tidak perlu mengikuti persyaratan bagi laporan formal, di samping itu laporan ini berbeda dari laporan-laporan lain karena ia tidak diperlukan oleh penerima laporan. Karena itu cukup bila terdiri dari bagian-bagian berikut : judul, pendahuluan (mencakup surat penyerhan dan pendahuluan), isi laporan, kesimpulan dan saran.

8. Penutup
Pendeknya apa saja yang menjadi pokok sebuah laporan, entah bidang pendidikan, perdagangan, industri, diplomasi, teknik, ilmu pengetahuan, semuanya harus disusun secara logis dan jelas. Pada bagian terkahir selalui disertai penilaian tentang baik-buruknya, serta saran-saran untuk mengambil tindakan bila perlu. Baik laporan umum maupun laporan buku sebenarnya mempunyai titik singgung dengan ringkasan. Keduanya merupakan penyajian suatu pengetahuan yang lebih luas mengenai suatu hal, tetapi dibuat secara lebih singkat untuk maksud tertentu. Keduanya mempunyai perbedaan dengan ringkasan, yaitu ringkasan tidak mengandung pendahuluan dan kesimpulan.


Sumber : Gorys Keraf. 1994. Komposisi. NTT : Nusa Indah